Mengenali penyakit ikan arwana dan bagaimana cara menanganinya perlu kita ketahui juga. Ikan arwana pada umumnya adalah salah satu jenis ikan air tawar yang jarang terkena penyakit. Tapi untuk mengantisipasi hal yang tidak di inginkan terjadi pada ikan arwana kesayangan, kita perlu mengetahui penyebab dan ciri penyakitnya. Sehingga kita bisa memberikan penangan yang tepat apabila salah satu penyakit menyerang sang ikan.
Ciri penyakit ikan arwana dan penyebabnya
Pada umumnya terdapat dua faktor yang menjadi penyebab penyakit pada ikan arwana. Yang pertama yaitu oleh Organisme Parasiter yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus, cacing dan juga protozoa. Untuk yang kedua adalah Organisme Non-Parasiter, disebabkan karena faktor lingkungan yang kurang mendukung seperti suhu, pH yang turun. Selain faktor lingkungan juga pakan yang tidak cocok sehingga menyebabkan keracunan, mogok makan, kekurangan oksigen dan sebagainya.
Untuk dua penyebab penyakit tersebut memang sedikit sulit dibedakan ketika kita menjumpainya. Yang jelas kita bisa mengetahui ketika ikan arwana terserang penyakit karena faktor tersebut.. Ikan arwana akan lebih terlihat pasif malas bergerak dan lemah. Ikan juga akan lebih sering berenang di atas permukaan. Nafsu makan ikan juga akan menurun.
Kesulitan dalam bernafas, selaput lendir pada tubuh ikan arwana berkurang dapat diketahui ketika kita memegangnya tidak terlalu licin sehingga mudah ditangkap. Selan itu juga kadang mengeluarkan darah pada dadanya, sisiknya rusak dan sirip di punggung ikan arwana rusak.
Penyakit Ikan Arwana Karena Faktor Lingkungan, Makanan dan Parasit
Seperti kita ketahui faktor lingkungan juga dapat menjadi penyebab sakitnya ikan arwana. Contohnya adalah pH yang menuruh drastis yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti terdapat amoniak, air yang tercemar polusi dan adanya kandungan gas CO2 di dalam air. Selain penurunan pH pada air akuarium arwana juga dapat disebabkan karena adanya perubahan suhu di sekitar yang drastis.
Untuk penyakit ikan arwana yang disebabkan oleh makanan adalah pemberian pakan hidup, tapi bukan berarti ikan arwana tidak boleh diberi pakan hidup.
Untuk penyakit yang disebabkan oleh organisme parasiter dapat terlihat dari gejala yang timbul seperti isang busuk, infeksi, terdapat bercak putih, cacar, sirip yang rusak karena bakteri dan sebagainya, biasanya akan terlihat pada tubuhnya.
Jenis Penyakit Pada Ikan Arwana Yang Harus Diketahui
Bentuk tubuh dan keanggunan ikan arwana perlu kita antisipasi supaya tidak mudah terkena penyakit yang akan menghilangkan itu semua.
Berikut ini adalah jenis penyakit yang biasanya menyerang ikan arwana:
Ikan Arwana Gigit Ekor
Untuk penyakit jenis ini dapat kita kenali dari gejala yang timbul seperti perilaku ikan arwana yang tidak seperti hari biasanya. Ikan arwana akan terlihat gelisah dan berenang kesana kemari. Setelah beberapa hari ekornya akan terlihat robek-robek seperti sisir.
Selengkapnya silakan cek artikel mengenai cara mengatasi arwana gigit ekor.
Tutup Insang Arwana Melengkung
Dapat disebabkan oleh air di dalam akuarium kurang bagus, seperti suhu airnya. Selain itu juga karena penggunaan obat yang melebihi dosis, gangguan bakteri, atau juga oksigen yang terkandung di dalam akuarium yang rendah.
Ikan Arwana Tidak Mau Makan
Untuk masalah yang satu ini pada umumnya terjadi karena ikan arwana sering dikasih makanan hidup seperti kelabang. Apabila ikan arwana masih tidak mau makan bisa dicoba memasukkan ikan hidup ke dalam akuarium. Hal ini juga dapat mencegah mata ikan arwana juling. Gunakanlah jenis ikan permukaan seperti ikan guppy.
Mata Ikan Arwana Juling
Hal ini terjadi karena ikan arwana sering mengejar makanan berupa ikan yang berada di dasar akuarium. Selain itu juga dapat disebabkan jarang terkena sinar matahari.
Dubur Ikan Arwana Berwara Merah dan Bengkak
Untuk kasus seperti ini dapat disebabkan oleh makanan yang diberikan kurang bersih. Sehingga ikan arwana akan kesulitan dalam membuang kotorannya karena pencernaannya terganggu.
Sisik Nanas Ikan Arwana
Sisik ikan arwana akan terlihat berdiri, hal ini karena kebersihan air yang kurang. Oleh karena itu selalu melakukan penggantian air secara rutin agar ikan terhindar dari penyakit ini.
Tulang Punggung Ikan Arwana Bengkok
Punggung ikan arwana yang bengkok dapat disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam tubuh ikan arwana sehingga menggangu pertumbuhannya menjadi tidak normal.
Ekor Patah
Untuk ikan arwana yang ekornya patah kebanyakan disebabkan oleh ukuran akuarium yang kurang besar dan menyulitkan pergerakan ikan arwana sehingga berakibat pada patahnya ekornya.
Sungut Ikan Tumbuhnya Pendek
Seperti penyebab ekor patah, sungut yang pendek juga salah satunya disebabkan oleh ukuran akuarium yang kurang besar.
Mengkerutnya Ekor dan Sirip Ikan
Untuk masalah ini sama kasusnya seperti sisik ikan arwana yang berdiri yaitu dikarenakan air di dalam akuarium yang tidak bersih dan selain itu juga karena suhu air yang terlalu rendah.
Sungut Ikan Arwana Mengarah ke Bawah
Jika hal ini terjadi pada ikan kita, berarti sebuah pertanda bahwa lingkungannya tidak sesuai.
Penanganan Penyakit Yang Tepat Pada Ikan Arwana
Setelah kita mengetahui penyakit dan penyebabnya, selanjutnya kita mencari tahu langkah bagaimana menanganinya. Teradapat dua jenis obat untuk ikan arwana yaitu berupa obat yang belum ada campuran aquades dan obat yang bisa langsung digunakan.
Kita dapat melakukan pengamatan pada ikan dengan melihat perubahan pada ikan saat ini dan sebelumnya. Misalnya jika ikan arwana mogok makan, hanya diam saja, ada kerusakan pada ekor, selalu mengosok gosokan badannya ke dasar akuarium, pudarnya warna ikan segera hubungi dokter hewan. Karena itu artinya ada masalah pada kesehatan ikan.
Jika sudah diketahui terdapat masalah pada kesehatannya jangan terlalu lama untuk mengambil tindakan. Jika kita belum memiliki pengalaman jangan coba coba mengambil tindakan sendiri. Segera menghubungi dokter hewan atau peternak yang sudah berpengalaman.
Selalu memberikan obat sesuai dosis yang diberikan dokter, jangan melebihi dosis yang sudah ditetapkan. Supaya ikan kesehatannya semakin bertambah baik, ada baiknya selalu memberikan multivitamin secara teratur, hal ini berpengaruh juga pada warna ikan.
Agar suhu air dapat terkontrol dengan baik, lakukan dengan menambahkan heater dengan suhu maksimal 33 derajat celcius. Masukkan juga garam ikan sebanyak 20 gram per 100 liter air. Untuk mengontrol suhu gunakan termometer.
Pantau selama kurang lebih dua hari, apabila keadaannya tidak bertambah baik malah sebaliknya, segera menghubungi dokter hewan atau yang sudah berpengalaman untuk melihat kondisi ikan. Hindari penggunaan heater apabila kondisi ikan masih sehat.
Sekian dulu artikel mengenai mengenali penyakit ikan arwana dan cara menanganinya. Akhir kata selalu kenali kondisi ikan arwana dan berikan penanganan yang tepat dengan menghubungi orang yang ahli di bidangnya.